Kamis, 01 Maret 2018

MAKHLUK ITU BERNAMA MANUSIA

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ”Sesungguhnya aku hendak menciptakan seorang khalifah di muka bumi ini “. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memujiEngkau dan mensucikan Engkau ?” Tuhan berfirman:” Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui .” (QS .al baqarah :30)Ayat pada pembukaan di atas menunjukkan dialog allah S.W.T dengan para malaikat, ketika manusia akan diciptakan. Dari ayat itu dapat timbul banyak pertanyaan, antara lain : kenapaAllah harus berdialog dengan malaikat dalam urusan penciptaan yang satu ini?Padahal Allah Maha Kuasa atas apa yang dihendaki-Nya. Bukankah hanya dengan mengatakan “kun fayakun“ maka jadilah apapun kehendak-Nya. Kenapa kemudian para malaikat itu seolah mengetahui sifat-sifat atau kebiasaan manusia, sebagaimakhluk yang baru akan diciptakan tersebut. Siapa manusia itu?Tidak mudah menjawab semua pertanyaan-pertanyaan di atas. Uraian berikut sekedar menjembatani tingkat keawaman kita antara yang belum dan yang dapat kita pahami, tentang manusia. Bahwa makhluk yang suka merusak dan saling membunuh yang bernama manusia ini, jelas tidak sama dengan malaikat yang terbuat dari cahaya yang senantiasa suci dan penurut. Kemudian syaitan sang pembangkan yang terbuat dari api, atau jin yang memang hidup di alam non-materi yang tidak terpanca-indrakan manusia normal (ghaib). Juga tidak seperti hewan yang kerjanya begitu-begitu saja. Hal ini untuk kita bedakan, sebab manusia sendiri sering merasa seperti salah satu diatas,yang kadang sok suci bagai malaikat, atau pembangkang bagaikan syaitan. Sering juga manusia bertingkah kehilanganakalnya bagai hewan. Bukankah sebaiknya kita kembali memposisikan diri sebagai manusia yang sebenarnya. Bahwa kita pun harus menyadari akan keanekaragaman yang dimiliki setiap manusia dengan ke serba terbatasan setiap dirinya diantara satu dengan lain, disamping kelebihan masing-masing.Dalam al-quran banyak disinggung tentang manusia, dengan berbagai sebutan. Dan memang kitab ini di turunkan spesial untuk manusia. Paling tidak ada tiga kata kunci yang berkaitan dengan manusia: basyar, insan, dan an-nas.Sementara menurut Dr. YusufQardhawi(1973) bahwa manusia adalah gabungan antara kekuatan tanah (material)dan hembusan ilahi (insan).Manusia adalah al-basyar. Iasebagai mahkluk biologis yang memerlukan makan, minum, sex dan berjalan dengan tegak. Manusia yang asal mulanya terbuat dari tanah dan memiliki wujud termasuk alat panca indra, maka juga bersifat material (QS.15:28,  QS.17:93, SQ.19:26.). Allah SWT telah berfirman :’’Yang membuat segala sesuatu yang di ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudiaanDia menjadiakan keturunanya dari sari pati airnya yang hina. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniup roh(ciptaan-Nya) dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihan dan hati;(tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur’’katakanlah, ’’malaikat maut yang diserahi untuk mencabut nyawamu akan menantikanmu; kemuadian hanya kepadaTuhan mu lah kamu akan di kembalikan.‘’  (Qs. as-Sajdah:7-9,11)Manusia adalah al-insan. Manusiasebagai mahkluk yang memiliki sifat spikologis (nafsu dan perasaan) dan spiritual yang di siapkan untuk menjadi khalifah (pemikul amanah) di muka bumi,yang dengannya kemudian dibekali ilmu pengetahuan. Allah swt berfirman: ’’Dia menciptakan insan manusia. Mengajarkan pandai berbicara’’ (qs.ar-rahman:3,4).Selanjutnya firman Allah SWT: Dia mengajarkan insan (manusia) dengan perantara kalam’’ (qs al-alaq:5). Firman-Nya pula: ’’dan dipikulah amanat itu oleh insan (manusia)’’ (qs al-ahzab:72) 

Sumber: www.asepdadan-10.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar